Alhamdulillah meskipun melelahkan, siswa kami kelas 4 dan 5 SD Islam Dian Didaktika, Cinere, Depok pada 14 dan 27 November 2010 telah sukses melaksanakan kegiatan Pentas Seni dengan judul " Jampang Jagoan Betawi " dan " Opera Joko Tingkir ". Kami para guru berharap kegiatan ini menjadi salah satu media pembelajaran yang efektif dan bekal bagi anak-anak. Terima kasih dan sukses untuk seluruh tim guru kelas 4 dan 5.Selamat!
Berikut ini adalah salah satu tulisan yang dapat menjadi referensi bagi para guru bagaimana menyikapi pembelajaran Seni di sekolah.
' Mathematic, Scientific & Cultural Literacy '
Tak Usah terdikotomi antara berbagai mata pelajaran, mana yang lebih penting dari pada yang lain. Mana yang lebih prestise dari yang lain, dan seterusnya. Itu perdebatan usang yang dalam paradigma baru sudah tidak berlaku. Untuk menghindari spesialisasi yang sempit, dalam bukunya Pendidikan Antisipatoris, Muchtar Buchori, menuliskan tentang informasi terakhir dari James Trevil dari Goerge Mason University, Virginia.
Dikatakan bahwa dalam era yang ditandai oleh perubahan serba cepat disemua aspek kehidupan, adalah keharusan bagi siapapun untuk memiliki Cultural Literacy & Scientific Literacy.
Cultural Literacy atau melek budaya adalah seperangkat pengetahuan umum atau ingatan kolektif yang terdapat pada suatu masyarakat, yang harus dimiliki oleh setiap orang yang terdidik.
Disadari atau tidak sering terjadi penyekatan pengetahuan. Para scientist dan humanis terbagi dalam dua budaya yang tidak saling memahami. Padahal sebenarnya keduanya bisa saling kreatif bila menguasai bahasa yang sama yaitu 'peradaban'.
Peradaban sangat bisa dicapai melalui proses berlatih berkesenian dan mengenal budaya, karena tujuan yang hendak dicapai adalah sebuah harmoni. Pembelajaran secara holistik akan menyelamatkan tata aturan manusia dengan dirinya, sesama dan dengan ciptaan Tuhan lainnya. Studi tentang Matematika, Sains dan Teknologi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sosial, seni dan budaya.
Tentu kita ingin mengantarkan anak-anak ke masa depannya nanti dengan keseimbangan dan harmoni. Kalau begitu jangan pernah mementingkan satu pelajaran dibandingkan yang lain. Kalau UASBN dan Ujian Nasional hanya menilai siswa dengan mata pelajaran tertentu, kini kita paham bahwa materi lain tidak bisa saling dipisahkan dan menjadi tidak penting. Setuju? semoga.
Sumber: techers guide v.02/06.08