Islamic Widget

Minggu, 20 Maret 2011

POSITIF THINKING

Akhir minggu ini di sekolah kami SD Islam Dian Didaktika tidak ada kegiatan (biasanya hampir disetiap Sabtu selalu ada saja kegiatan ko kurikuler yang dilaksanakan) karena minggu ini memang siswa kelas 1-5 baru saja melaksanakan Mid Test Semester 2, sedangkan kelas 6 Senin besok baru akan melaksanakan Try Out persiapan UN. Memanfaatkan leisure time in this week alhamdulillah sampailah tulisan ini di blog setelah fakum mengup load dibulan Februari karena padatnya kegiatan di sekolah. Semoga bermanfaat berikut  ini sebuah motivasi yang diinspirasikan oleh sebuah artikel di harian Republika.

Mimpi dapat kita gapai, kendati untuk meraihnya kadang tidaklah mudah. Begitu banyak tantangannya. Namun demikian selama kita percaya pada mimpi-mimpi itu maka akan terbuka kemungkinan untuk mewujudkannya. Salah satu hambatannya kita sering terbentur dengan pikiran negatif orang-orang di sekeliling kita. Kita umumnya kesulitan menghentikan / menghilangkan pikiran negatif, dan ini pasti akan menjadi hambatan. " Saat akan ujian kita begitu cemas dan mengatakan tidak bisa, maka biasanya kita akan diserang rasa mules dan akhirnya betul-betul tidak bisa ujiannya." demikian Dr. Rose Mini dalam sebuah seminar. Lanjutnya, alasan yang menyebabkan manusia kerap melakukan hal itu adalah karena kita selalu mendambakan berada dalam kondisi nyaman dan menyenangkan. Namun hal ini tidak dapat selalu hadir. Manusia pasti akan bertemu dengan situasi yang tidak menyenangkan dalam hidupnya. Dan solusinya adalah dengan cara mengendalikan pikiran, karena pikiran bisa mengubah perasaan yang tidak nyaman menjadi nyaman.

" Anda akan menjadi apapun yang sering anda pikirkan tentang diri anda." ( Jhon Kehoe ). Berpikir positif akan melahirkan tindakan positif. Segala sesuatu di dunia ini memiliki sisi positif dan negatif. Jadi tergantung bagaimana kita menyikapinya. Dan berpikir positif adalah sesuatu yang harus diupayakan sendiri. Mengubah lingkungan yang sudah punya pikiran tertentu sulit dilakukan, apalagi bila kita sendiri tidak mau memulainya dengan lebih dahulu berpikir positif. Maka jangan berharap banyak dari orang lain. Ubahlah diri sendiri dulu. Jangan membiarkan resiko negatif mempengaruhi diri. Kita harus berani menjalani hidup.

Siapkah kita berubah?
Jika ingin menjadi orang yang senantiasa positif thinking mari mulai dengan hal-hal berikut ini :
  • Melihat masalah sebagai tantangan
  • Mampu menerima keadaan dengan besar hati
  • Berpikir terbuka
  • Membuang pikiran negatif
  • Bersyukur dengan apa yang dimiliki
  • Tidak mendengarkan gosip
  • Memakai bahasa positif, termasuk body language
  • Peduli pada diri sendiri
When you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it  ( Paulo Coello dalam bukunya The Alchemist ).

Nah berikut ini adalah tips bagaimana kita memusatkan kekuatan diri kita :
  • Cobalah selalu menjaga harapan positif
  • Lakukan afirmasi : lihat diri sendiri secara positif
  • Membuat pernyataan yang bersifat positif  terhadap  pihak lain
  • Tidak kaku 
  • Menyesuaikan diri dengan kenyataan yang terhampar
  • Selalu melihat sisi manfaat & keuntungan dari setiap kondisi atau pekerjaan yang menimpa
  • Fokus pada kelebihan diri
  • Fokus pada apa yang bisa diperbaiki (jangan cemas pada apa yang belum tentu terjadi).
Jadi...jangan ragu, coba saja dulu bila ingin mencapai hasil yang positif ! " Be positive."

Senin, 31 Januari 2011

KIAT-KIAT MENGKODISIKAN ANAK MENGHADAPI UASBN

Auditorium SD Islam Dian Didaktika
Sabtu, 29 Januari 2011
Angkatan 20

Sekitar 4 bulan menjelang UASBN, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kami mengajak orang tua murid untuk bekerjasama mempersiapkan ananda menghadapi ujian. Dan tahun ini adalah tahun kedua  Kepala Sekolah menyampaikan Kiat-Kiat Praktis  Mengkondisikan Anak Menghadapi UASBN selain informasi lain yang bersifat teknis berkaitan dengan pelaksanaan ujian. Hadirnya sekitar 100 orang tua murid pada acara kali ini menunjukan demikian besarnya antusiasme orang tua murid untuk  mendukung putra-putrinya menghadapi ujian pada  10,11 & 12 bulan Mei  nanti. Semoga Allah SWT meridhoi. Dan berikut ini adalah kiat-kiat tersebut:

1.    Kondisikan anak secara psikologis agar selalu tenang, tidak panik dan tidak menjadikan   UASBN sebagai beban. Membangkitkan kesadaran dan kedewasaan diri bahwa mempersiapkan diri menghadapi UASBN adalah sama dengan menentukan masa depannya sendiri.
2.    Yakinkan kepada anak bahwa UASBN merupakan hal biasa yang harus dihadapi oleh setiap siswa. Dan akan mampu melaluinya bila jika ada kesadaran dari dirinya untuk belajar tekun.
3.   Upayakan orang tua dapat menciptakan iklim rutinitas kehidupan anak dengan hal-hal yang menyenangkan.
4.    Hindari anak dari aktivitas rutin yang sekiranya dapat menurunkan tingkat kesehatan dan keselamatannya menjelang datangnya waktu UASBN.
5.   Deteksi pola perilaku anak selama berada disekolah agar tidak memiliki konflik dengan teman-temannya.
6.    Bantu anak dalam memecahkan masalah pribadi ( musuh disekolah, masa puber ) dengan cara mengajak berbicara secara terbuka dan demokratis.
7.    Dampingi dan kontrol kualitas belajar mandiri anak selama berada di lingkungan rumah.
8.   Tidak memaksakan anak belajar dengan menambah waktu belajar yang tidak proporsional.
9.    Tidak merendahkan, memojokkan atau membandingkan anak secara berlebihan sehingga malah membuat percaya diri anak menjadi turun.
10. Jauhkan / hindari anak dari masalah atau perpecahan orang tuanya.
11. Ajak anak sholat Dhuha dan sholat 5 waktu, berdo’a secara khusus untuk keberhasilan dalam UASBN.
12. Bantu anak dengan dukungan  ibadah  ruhiyah ( sholat Dhuha, puasa Senin-Kamis,Qiyamullail) dari kedua orang tuanya. 

Referensi: Tulisan Drs. Otib Satibi Hidayat, M.Pd