Islamic Widget

Senin, 20 Januari 2014

Ketua dan wakil OSIS SMA sebagai model siswa berbudi pekerti.


“ TAKE A STAND, LEND A HAND … .”
oleh : Sumiati
DD-News-edisi Oktober 2013: Ismail Yudhistira dan Fiani Tiara Putri , ketua dan wakil OSIS SMA Islam Dian Didaktika periode 2012-2013 adalah dua remaja yang berhasil merintis dan mempraktekkan bagaimana pergaulan yang sehat dan berbudi pekerti di sekolahnya. Tidak ada tawuran, stop senioritas yang potensial memicu aksi bullying dan tidak ada gap antar angkatan adalah buah perjuangan serta kerjasama Ismail dan Tiara menyatukan semua teman-temannya. Ismail, kelahiran Jakarta, 27 April 1996 merupakan putra pertama dari Bambang Widianto dan Suce Dewi dikenal sebagai sosok yang tegas, dihormati, disayangi sekaligus dikagumi oleh siswa-siswi di SMA Islam Dian Didaktika. Di bawah kepemimpinannya  yang tegas, mengayomi  dan bersahabat ia membaur dengan seluruh siswa, sehingga tidak ada lagi senioritas. Sedangkan Tiara, yang lahir di Jakarta pada 18 November 1996 adalah putri ke dua dari pasangan Fery Krisna dan Weny Wastika juga tidak ketinggalan, dengan kedewasaan dan keramahan merangkul semuanya, membuat pergaulan di lingkungan SMA Islam Dian Didaktika semakin kondusif. Take a stand, lend a hand…di SMA Islam Dian Didaktika antara kakak dan adik kelas, demikian sebaliknya. “ Teman-teman semua harus saling menghargai satu sama lain dan saling membantu. Kalau ada masalah dapat diselesaikan dengan pikiran terbuka dan tetap menjaga solidaritas sehingga dapat menghapus habis bullying ataupun senioritas, “ tutur Tiara dengan ramah kepada DD-News.
Bagaimana Ismail dan Tiara sukses memimpin OSIS disampaikan oleh pembina kesiswaan SMA Islam Dian Didaktika yaitu Pak Shoni, “ Mereka berdua kompak. Ismail adalah lokomotif, ketegasan dan konsistensinya mampu mendorong teman-temannya untuk mensukseskan program-program OSIS. Kami membina mereka cara berorganisasi melalui kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan. Mereka berlatih untuk dapat mengorganisir secara mandiri sebuah kegiatan. Guru sebagai fasilitator dan memonitoring jalannya kegiatan. Dan tantangan untuk mereka adalah bagaimana supaya tidak mudah untuk di intervensi hal-hal yang tidak baik pada saat melaksanakan sebuah kegiatan agar berjalan sesuai program dan sukses.”


Dua remaja ini dapat dikategorikan remaja yang memilki pemahaman nilai-nilai moral yang sangat baik.  Mereka dapat menjadi teladan teman-temannya dalam hal budi pekerti. Dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi moral remaja seusia mereka adalah perhatian dan pendidikan agama dari keluarga, lingkungan sekolah dan pergaulan yang baik, kondisi psikologis yang stabil (jauh dari masalah pertengkaran atau perceraian orang tua, dsb.), dapat mengisi waktu-waktunya dengan efektif, dan memilki filter yang baik terhadap pengaruh media massa maupun kemajuan teknologi.

Ismail yang mempunyai moto do what you love and love what you do memiliki prestasi yang lengkap, diantaranya : juara 3 lomba broadcasting tingkat nasional, juara 1,2 dan 3 lomba basket antar sekolah, juara 3 lari jarak 1500 m tingkat kecamatan, juara 2 lari 400 m antar sekolah, siswa terbaik (mumtaz) kelas 10, karya tulis terbaik kelas 11, dan perwakilan Depok pada kegiatan LASENAS 2012.
Tiara adalah gadis yang terinspirasi dari motonya bahwa orang sukses adalah orang yang mampu memaksa dirinya melawan kemalasan untuk mencapai tujuan. Iapun berhasil mengukir prestasi yaitu : juara 1 paduan suara, juara 3 solo vocal, juara 2 paduan suara se-Jabodetabek, perwakilan Operet Departemen Perhubungan, juara 2 Paskibra se-Jakarta Selatan, juara 1 tari Saman se-Jabodetabek, dan juara 3 tari Saman se-DKI.
Diakhir perjumpaan DD-News dengan dua remaja berprestasi ini Ismail menutup pembicaraan dengan menyampaikan pesan untuk teman-temannya di SMA Islam Dian Didaktika. “ Tetap kompak! Dan semoga dengan bergantinya  kepengurusan OSIS tidak membuat teman-teman semua tidak menghargai pengurus baru tetapi justru pengurus lama harus mendukung dan membantu OSIS periode 2013-2014,” pungkasnya dengan semangat.  Keduanya menambahkan bahwa mereka berharap Dian Didaktika akan terus menjadi lebih baik, lebih jaya, lebih berprestasi, dan menjadi sekolah panutan, sekolah yang terkenal karena budi pekertinya, Amiin.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar