Islamic Widget

Selasa, 28 Desember 2010

APA YANG DILAKUKAN SEKOLAH-SEKOLAH YANG EFEKTIF?

 1. Perekrutan Guru yang Berkualitas.
  •  Sekolah memiliki otonomi dalam  perekrutan guru.
  •  Mengiklankan dan memilih  guru yang terbaik.
  •  Melatih sendiri dengan bekerjasama dengan lembaga  pendidikan yang kredibel.
  •  Melatih, memonitor dan mendukung guru baru.
  •  Menyediakan pengembangan profesi yang terarah dan      kesempatan pengembangan karir
    2. Meningkatkan Kualitas Proses Belajar
Menyediakan lingkungan belajar yang merangsang anak untuk belajar.
Menyediakan kurikulum yang terencana dengan sangat baik .
Memiliki harapan yang tinggi dalam belajar dan mengajar.
Memonitor kualitas pembelajaran dan kinerja guru.
Memfokuskan pengembangan profesi yang  dapat meningkatkan pengajaran.
Meminta pendapat siswa dan orang tua.
3.Mendorong Kesuksesan Bagi Setiap Siswa
Menciptakan budaya yang mengharapkan kesuksesan.
Membuat belajar menjadi spesifik .
Menilai dan memantau progres setiap siswa dengan memberi target belajar dan dukungan jika dibutuhkan.
Mengevaluasi kualitas dan efektifitas atas segala hal yang telah dilakukan sekolah secara berkesinambungan.
Bekerja sebagai tim yang konsisten.
Belajar dari sekolah lain.
Dikutip dari materi workshop yang diikuti penulis pada "Pedagogical Leadership Workshop," 27/12/2010 
oleh Ratih Saraswati Ka.KB/TK/SD Sekolah Ciputra Surabaya.

Selasa, 14 Desember 2010

PROFESI GURU

Makna Guru sebagai Profesi :
1. Mensyaratkan kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan tertentu ( S1 ).
2. Mensyaratkan standar kompetensi tertentu :
                      a. Kompetensi pedagogis.
                      b. Kompetensi kepribadian.
                      c. Kompetensi sosial.
                      d. Kompetensi profesional.
3. Menuntut bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme.
4. Merupakan pekerjaan yang menuntut hak sekaligus kewajiban.
5. Memberikan penghasilan yang cukup (menghidupi).
6. Memiliki / memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya.
7. Memiliki kode etik profesi.
8. Memiliki organisasi yang berbadan hukum.

Identifikasi kegagalan guru :
1. Gagal untuk memenuhi standar yang ditetapkan.
2. Tergambar / diilustrasikan dengan:
                   a. Rendahnya prestasi siswa.
                   b. Ketidakmampuan untuk mengendalikan siswa.
                   c. Kegagalan untuk mengevaluasi tugas, tes dan ujian siswa.
                   d. Kurang siap dalam memberikan pelajaran.
3. Adanya keluhan terus menerus dari guru-guru lain, orang tua siswa dan masyarakat.
4. Rendahya tingkat kehadiran dan komitmen.

Hai! rekan-rekan guru, bercermin yuk...!

Disarikan dari : Pelatihan guru/kepala sekolah di Graha Insan Cita, Nov./2010

Selasa, 30 November 2010

MATHEMATIC, SCIENTIFIC DAN CULTURAL LITERACY

Alhamdulillah meskipun melelahkan, siswa kami kelas 4 dan 5  SD Islam Dian Didaktika, Cinere, Depok pada 14 dan 27 November 2010 telah sukses melaksanakan kegiatan Pentas Seni dengan judul " Jampang Jagoan Betawi " dan " Opera Joko Tingkir ". Kami para guru berharap kegiatan ini menjadi salah satu media pembelajaran yang efektif dan bekal bagi anak-anak. Terima kasih dan sukses untuk seluruh tim guru kelas 4 dan 5.Selamat!

Berikut ini adalah salah satu tulisan yang dapat menjadi referensi bagi para guru bagaimana menyikapi pembelajaran Seni di sekolah.

' Mathematic, Scientific & Cultural Literacy '

Tak Usah terdikotomi antara berbagai mata pelajaran, mana yang lebih penting dari pada yang lain. Mana yang lebih prestise dari yang lain, dan seterusnya. Itu perdebatan usang yang dalam paradigma baru sudah tidak berlaku. Untuk menghindari spesialisasi yang sempit, dalam bukunya Pendidikan Antisipatoris, Muchtar Buchori, menuliskan tentang  informasi terakhir dari James Trevil dari Goerge Mason University, Virginia.
Dikatakan bahwa dalam era yang ditandai oleh perubahan serba cepat disemua aspek kehidupan, adalah keharusan bagi siapapun untuk memiliki Cultural Literacy & Scientific Literacy. 

Cultural Literacy atau melek budaya adalah seperangkat pengetahuan umum atau ingatan kolektif yang terdapat pada suatu masyarakat, yang harus dimiliki oleh setiap orang yang terdidik.
Disadari atau tidak sering terjadi penyekatan pengetahuan. Para scientist dan humanis terbagi dalam dua budaya yang tidak saling memahami. Padahal sebenarnya keduanya bisa saling kreatif bila menguasai bahasa yang sama yaitu 'peradaban'.

Peradaban sangat bisa dicapai melalui proses berlatih berkesenian dan mengenal budaya, karena tujuan yang hendak dicapai adalah sebuah harmoni. Pembelajaran secara holistik akan menyelamatkan tata aturan manusia dengan dirinya, sesama dan dengan ciptaan Tuhan lainnya. Studi tentang Matematika, Sains dan Teknologi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sosial, seni dan budaya.

Tentu kita ingin mengantarkan anak-anak ke masa depannya nanti dengan keseimbangan dan harmoni. Kalau begitu jangan pernah mementingkan satu pelajaran dibandingkan yang lain. Kalau UASBN dan Ujian Nasional hanya menilai siswa dengan mata pelajaran tertentu, kini kita paham bahwa materi lain tidak bisa saling dipisahkan dan menjadi tidak penting. Setuju? semoga.

Sumber: techers guide v.02/06.08

Minggu, 10 Oktober 2010

BERSAMA MERETAS HARAPAN MEMBANGUN BUDAYA & KARAKTER BANGSA, KEWIRAUSAHAAN DAN EKONOMI KREATIF MELALUI BELAJAR AKTIF


 
Keprihatinan terhadap kondisi bangsa , terutama akhlak dan budi pekerti, sama-sama kita rasakan sekarang ini. Berita mengenai korupsi, perilaku negatif oknum  pejabat pemerintahan, konflik / tawuran antar kampung atau antar sekolah, penyalahgunaan narkoba sampai pergaulan bebas menjadikan kekhawatiran kita bertambah sebagai guru dan orang tua terhadap masa depan anak-anak kita. Berkaitan dengan hal tersebut pada Selasa-Rabu, 28-29 September 2010 hadir bersama di Auditorium Dian DIdaktika 17 SD dari berbagai Kabupaten/Kota di Indonesia untuk mengadakan studi banding/magang bagaimana penerapan nilai-nilai Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Melalui Belajar Aktif di Sekolah Dasar Islam Dian Didaktika, Cinere-Depok yang difasilitasi oleh Kementrian Pendidikan Nasional, Pusat Kurikulum. 
Sekolah  yang mengikuti kegiatan ini berjumlah : 18 ( 17 SD dan 1 SMP ).

1.    SDN 44 Ampenan, Mataram.
Jl. Danau Paniai No. 1 Mataram, Nusa Tenggara Barat.
2.    SDN 004 Balik Papan Utara, Kalimantan Timur.
3.    SDN 114 Sako, Palembang, Sumatera Selatan.
4.    SDN 2 Gandapura, Kabupaten Bireun, Aceh.
5.    SDN 04 Birugo, Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
6.    SDN 10 Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
7.    SDN Sompok 01, Semarang.
Jl. Sompok Baru No. 87, Semarang, Jawa Tengah.
8.    SDN 30, Manado.
9.    SDN Pacinongan, Gowa, Sulawesi Selatan
10. SDN Centre Mangalli, Gowa, Sulawesi Selatan
11. SDN Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
12. SDN Sayegan, Pundong 1, Bantul, Yogyakarta.
13. SDN 42/IX Sakean, Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi,Jambi.
14. SDN No. 005 Tanjung Pinang Timur.
Jl. Sultan Sulaiman Km 5, Kepulauan Riau.
15. SDN No. 015, Bukit Bestari.
Jl. MT  Haryono Km. 3,5, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
16. SDN Kepuh Kiriman 1, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.
17. SDN Sedati Gede II, Kecamatan Sedati.
Kabupaten Sidorajo, Jawa Timur.
18. SMP Al Falah, Delta Sari, Waru.
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Add caption

Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat.
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang  terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah dan oleh karenanya dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pimpinan sekolah, melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya sekolah.

Ada 18 nilai yang diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Berikut adalah nilai-nilai yang dikembangkan dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa:
  1. Religius                                     
  2. Jujur
  3. Toleransi
  4. Disiplin
  5. Kerja Keras
  6. Kreatif
  7. Mandiri
  8. Demokratis
  9. Rasa Ingin Tahu
  10. Semangat Kebangsaan
  11.  Cinta Tanah Air
  12. Menghargai Prestasi
  13. Bersahabat/Komuniktif
  14. Cinta Damai
  15. Gemar Membaca
  16. Peduli Lingkungan
  17.  Peduli Sosial
  18.  Tanggung-jawab
                     

Selanjutnya karena muatan kurikulum di sekolah sudah cukup banyak, maka pengintegrasian nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di sekolah yaitu :
a)    Berkelanjutan (melalui pembiasaan & keteladanan)
b)    Terintegrasi dalam  setiap mata  pelajaran
c)    Nilai tidak diajarkan tetapi dikembangkan
d)    Proses pendidikan dilakukan siswa secara aktif dan menyenangkan
                            

Alhamdulillah acara selama 2 hari yang dibuka oleh Ibu Tatik Wijayati, M.Pd (Kasie Bina Lembaga Dinas Pendidikan Kota Depok) dan juga dihadiri oleh Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Cinere berjalan dengan lancar. Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Yayasan Dian Didaktika Ibu Dra. Hj. Nunuk Murdiati Sulastomo menyampaikan bahwa keluarga besar Dian Didaktika bersyukur dan wellcome terhadap kegiatan ini, karena sejak awal pendiriannya Dian Didaktika sudah concern terhadap pentingnya pendidikan Budi Pekerti. Semoga kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia, Amiin.
Berikut ini beberapa kesan dan pesan dari peserta terhadap kegiatan tersebut :

PUISIKU UNTUKMU

IBU SUTIANA, SDN SEDATI GEDE II, SIDOARJO, JAWA TIMUR
Rabu, 29 September 2010


Kalau aku merantau
Lalu datang padamu
Dalam hati kesejukan
Senyum cantik menyingsing dari bibirmu
Yang tetap kukenang dalam hidupku


Kalau aku merantau
Aku meronta pada semangatmu
Di SD Islam Dian Didaktika inilah
Ada mayang sari yang memutikkan sari-sari kerinduan
Lantaran aku menemukan nilai-nilai kesopanan dan mutiara hati dalam pertapaanmu


Nilai dan mutiara inilah yang tertanam dihatiku…
Kenang-kenanglah aku Ibu …
Yang hanya menaburkan benih cinta kasih yang tulus
Tidak bisa membalas apapun
Dari lubuk hati yang dalam
Maaf-maaflah aku jika terselip kesalahan
Tetesan air mataku untukmu
Semoga…





Suratmi, S.Pd ( Kepala SDN 04 Balik Papan Utara, Kalimantan Timur ) :
“ Saya sebelumnya tak pernah membayangkan keadaan sekolah ini. Ternyata setelah melihat langsung, saya sebagai guru yang sudah bertugas selama sekitar 27 tahun tidak ada apa-apanya. Dari kunjungan selama 2 hari banyak sekali ilmu yang saya peroleh. Melihat kondisi sekolah, para guru dan siswa semua menyenangkan. Mudah-mudahan ilmu yang saya peroleh disini dapat saya terapkan dan dapat merubah cara pembelajaran saya sebelumnya dan dapat saya informasikan ke teman-teman guru di sekolah”.
Femmy Onibala, S.Pd ( Kepala SDN 30 Manado ):
“ Syukur kepada Tuhan karena diberi kesempatan untuk menimba ilmu di SDI Dian Didaktika. Dan nampak keberhasilan penerapan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Kewirausahaan & Ekonomi Kreatif Melalui Belajar Aktif di SD ini nyata dan terintegrasi “.

Sholeh, S.Pd ( SDN 42/IX Sakean, Kumpeh Ulu, Muaro Jambi, Jambi ) :
“ Lingkungan SDI Dian Didaktika secara utuh adalah salah satu SD Best Practise yang sangat mengesankan dalam penerapan pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa “.

Masdalina Raimar, S.Pd ( SDN Tanjung Pinang, Kepulauan Riau ):
“ Bagi saya sekolah yang Ibu pimpin sangat luar biasa, kami sangat terkesan sekali dengan penyambutan yang diberikan kepada kami, sangat santun dan ramah, baik yayasan, guru, staf dan siswanya “.

            



Minggu, 15 Agustus 2010

PARENTS CONFERENCE

Acara ini biasanya digelar diawal tahun pelajaran, sebagai wujud kesiapan sekolah ditahun ajaran yang baru. Sekolah akan mengundang orang tua murid untuk hadir ke sekolah mendapatkan informasi langsung tentang program sekolah oleh principal. Di tahun ajaran baru  2010-2011 SDI Dian Didaktika tidak hanya melakukan perubahan yang bersifat fisik saja seperti seragam guru, penataan lingkungan sekolah, penataan kelas dan pengecatan, akan tetapi juga melakukan perubahan yang terkait mutu sekolah yaitu peningkatan kwalitas SDM dan content pengajaran. Disisi SDM yaitu aneka pelatihan, team work, leadership, mutasi guru yang dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja, recruitment, pemberlakuan sistem kerja dsb. Sedangkan dari sisi content yaitu penguatan proses kegiatan pembelajaran yang variatif dan efektif, perubahan tema belajar serta penguatan ciri khas sekolah. Disini letak perbedaan antara sekolah yang maju dengan yang jalan di tempat. Sekolah pada umumnya sibuk menyediakan berbagai bentuk penyeragaman seperti baju, kaos, topi, buku, pin dsb, maka sekolah yang maju akan lebih fokus pada penyempurnaan software sekolah yaitu SDM dan content pengajaran.




Tahun ajaran baru adalah semangat baru. Proses belajar mengajarpun direncanakan makin menyenangkan dan efektif mencapai target-target kurikulum. Hal tersebut dilakukan setelah melalui tahap pembekalan guru melalui pelatihan, pembenahan kurikulum dan rapat kerja guru. Diacara parent conference atau biasa disebut open house seluruh wali kelas di SDI Dian Didaktika juga mengajak para orang tua untuk melakukan simulasi kegiatan pembelajaran di kelas masing-masing pada kegiatan parents as a learner. Disini Bapak/Ibu guru menapilkan kepiawaiannya mengajar dan melakukan presentasi. Jadi open house adalah selling by your self. Karena kesiapan guru tentu saja menjadi barometer kesiapan sekolah. Maju terus Dian Didaktika !
(dari kegiatan Open House SDI Dian Didaktika 17 & 24 Juli 2010)

Senin, 19 Juli 2010

Semangat dan Harapan

Memelihara semangat dan harapan untuk terus menjadi lebih baik ditahun-tahun mendatang. Semangat kebersamaan, adalah awal dari sebuah kesuksesan. Tak ada yang dapat memainkan simfoni seorang diri, dibutuhkan sebuah orkestra untuk memainkannya. Seperti menghadapi tantangan, diperlukan keberanian dan kecekatan untuk memainkannya.Dan sebuah tim yang sukses adalah sebuah kelompok dengan banyak tangan namun satu pikiran. Datang bersama adalah sebuah awal, tetap bersama adalah suatu kemajuan, bekerjasama adalah sebuah keberhasilan.
( Dari : N. Singh, Bill Bethel, Henry Ford )


Salah satu dari sekian rangkaian upaya yang telah kami lakukan bersama, semoga Allah SWT meridhoi, Amiin.


Minggu, 04 Juli 2010

Jalan-jalan ke Museum Geologi & Saung Angklung Udjo Bandung

Menaiki 3 bus yang nyaman sekitar 135 orang keluarga guru SD Islam Dian Didaktika mengisi liburan tahun pelajaran 2009-2010 ke Bandung. Agar kegiatan rekreasi kali ini, yang dilaksanakan pada 1 Juli 2010,  lebih memberi nilai manfaat yang banyak, maka objek wisata yang dikunjungi juga dipilih yang memiliki nilai edukasi yang baik. Rombongan mengawali kunjungannya ke kota kembang, yang semakin naik suhunya itu, ke Museum Geologi di Jl. Diponegoro 57, Bandung, Jawa Barat. Telp. + 62 22 721 3822. Berbagai  koleksi geologi dan pertambangan terlengkap di Indonesia dapat dijumpai di museum yang diresmikan  sejak 16 Mei 1929. Museum yang semula merupakan laboratorium , memiliki ragam koleksi batuan, mineral, meteorit, fosil dan artefak yang telah dikumpulkan sejak 1850-an. Koleksi unggulan yang terkenal adalah fosil manusia purba Homo erectus, fosil gajah purba Stegodon trigonochephalus dan replika fosil dinosaurus karnivora terbesar dan terganas. Kapan dan bagaimana bumi kita terbentuk, sejarah kehidupan dari masa ke masa, fenomena geologi Indonesia serta kegiatan riset dapat dipelajari dan dilakukan disini.

Setelah makan siang yang dipesan dari rumah makan Ampera, selanjutnya seluruh peserta diajak berkunjung ke Saung Angklung Udjo di Jl. Padasuka No. 118 Bandung, Jawa Barat, Telp. +62 22 727 1714. 
Saung Udjo didirikan pada 1966 oleh Ujdo Ngalagena yang akrab dipanggil Mang Udjo dan istrinya Uum Sumiati. Saung angklung ini merupakan sanggar seni sebagai tempat  pertunjukan seni, laboratorium pendidikan sekaligus objek wisata budaya khas Jawa Barat dengan mengandalkan semangat gotong royong sesama warga desa. Pertunjukan yang dapat dinikmati di SAU adalah: 
1. Demonstrasi wayang golek                                 
2. Helaran
3. Tari Topeng
4. Calung
5. Arumba ( alunan rumpun bambu )
6. Angklung mini
7. Angklung padaeng / angklung do re mi
8. Bermain angklung bersama
9. Angklung orkestra
10.Angklung jaipong
11.Menari bersama

Tak lengkap bila rekreasi ke kota Bandung tanpa disertai wisata belanja. Dan untuk itu rombongan mengakhiri kunjungannya kekota ini setelah berbelanja di Prima Rasa dan Cihampelas.
Alhamdulillah, sampai jumpa lagi tahun depan! Amiin.







Jumat, 02 Juli 2010

Perjalanan Pecinta Pendidikan

Bertepatan dengan tasyakuran 69 th Ibu Dra. Hj.Nunuk Murdiati Sulastomo, 17 Juni 2010 di gedung Granadi diluncurkan sekaligus dibedah buku karya beliau " Srambled Egg is Delicious " yang diterbitkan oleh penerbit Kompas Gramedia. Ibu yang juga menjadi pembina beberapa sekolah, salah satu diantaranya Yayasan Dian Didaktika menuliskan catatan perjalanan dalam menjalani kehidupan di ranah pendidikan dan sosial yang ingin dibaginya kepada sahabat, teman serta siapa saja yang mencintai pendidikan dan kegiatan sosial. Pada acara tersebut buku ini dibedah oleh Letjen (Purn) H. Moetojib dan Ijte Chitijah MA, dengan moderator Drs. Ahmat Toha. Berikut beberapa kesan untuk Ibu Nunuk yang dituliskan dibuku tersebut :
Prof. Conny R. Semiawan : "Sebagai cucu dari kedua kakek neneknya yang berkecimpung dalam dunia pendidikan putra-putri dari keluarga yang orang tuanya bekerja sepanjang hari, mereka Al dan Emil menunjukkan perilaku yang berkekuatan spiritual, pengendalian diri dan berkepribadian positif. saya hanya dapat menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya atas pembentukan akhlak serta perkembangan kecerdasan cucu-cucu saya oleh para pendidik di Sekolah Dian Didaktika".

                                                    
Brigjen (Purn) H. Soemarno Soedarsono : " Ada 6 ciri kepribadian seorang yang berkarakter dan berhasil dalam uahanya yaitu 1. Kreatifitas, 2.Integritas, 3.Abundance, 4. Percaya diri, 5.Idealisme, dan 6. Kompetensi. Dari 6 ciri ini dipenuhi oleh ibu Nunuk. Kiranya setiap pembaca buku ini bisa menarik pelajaran apa yang dicontohkan oleh Ibu Sulastomo".
Ibu Sumi, Ka SDI Dian Didaktika : " Ibu Nunuk  dan para perintis berdirinya  Sekolah Dian Didaktika adalah Climbers, seorang yang setia kepada prinsip-prinsip etikanya dan memiliki motivasi spiritual, yaitu jujur, amanah, adil, ikhlas, disiplin, bekerja keras, rela berkorban, terbuka menerima perubahan dan memiliki visi jauh kedepan. Dan hal itulah yang membuat Dian Didaktika sampai diusianya yang ke 25 tahun ".
Didalam buku ini pembaca juga bisa mendapatkan : Tips pendidikan dan Budi Pekerti, Kunci sukses sebuah yayasan pendidikan, aneka tips kesehatan, kumpulan konsultasi pendidikan yang ditulis Ibu Nunuk di majalah Amanah, dsb.
Selamat ulang tahun Ibunda, semoga dikarunia umur yang berkah, amin.

Minggu, 13 Juni 2010

SAMBUTAN PROSESI WISUDA & SYUKURAN TUTUP TAHUN PELAJARAN 2009-2010

Sebanyak 92 siswa kelas 6 SD Islam Dian Didaktika angkatan 19 mengikuti acara Prosesi Wisuda dan Syukuran Tutup Tahun Pelajaran 2009-2010 pada Sabtu, 12 Juni 2010. Bertempat di ruang Auditorium Dian Didaktika, tampak sesak karena dihadiri oleh sekitar 200 orang tua murid dan tamu undangan.  Acara kali ini bertemakan budaya Jawa Timur. Seluruh siswa, bapak/ibu guru dan panitia mengenakan kain batik khas Madura. Nuansa Jawa Timur terasa semakin kuat ketika ditampilkan atraksi Reog Ponorogo, Tari Padang Bulan dan tari Remo. Selain itu seperti biasa angkatan yang akan lulus juga menampilkan rangkaian lagu, yaitu:
a. Mars Dian Didaktika
b. Lagu Budi Pekerti
c. Hymne Guru
d. Tanduk Majeng ( sesuai tema )
e. Untuk Sahabat
f. Syukur
Tak mau kalah dengan para siswa Bapak/Ibu guru kelas 1-6 melepas  dan memberi semangat angkatan 19 dengan mempersembahkan lagu :
a. One Day in Your Life
b. Selamat Jalan
Pada kesempatan tersebut anak-anak juga mendapat pesan-pesan kehidupan dari Kepala Sekolah. Berikut adalah pidato dari Kepala Sekolah pada acara tersebut :

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Yang kami hormati Bapak/Ibu pengurus yayasan, para tamu undangan, para kepala unit TK, SMP dan SMA (terima kasih kebersamaannya) serta yang berbahagia orang tua murid dan anak-anakku kelas 6 SD Islam Dian Didaktika angkatan 19, marilah bersama-sama pada kesempatan ini kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena atas segala limpahan rahmat dan karunianya yang begitu melimpah sampailah kita pada hari yang berbahagia ini.

Tak terasa akhirnya genap sudah 6 tahun ananda mengikuti pendidikan dasar di sekolah tercinta. Suka, duka, berbagai kenangan dan pengalaman belajar telah kalian dapatkan, oleh karena itu sudah sepatutnya kita sampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan, pramubakti dan pasti teruntuk seluruh Bapak dan Ibu Guru mulai kelas 1,2 - 6 atas segalanya yang telah diberikan untuk ananda semua. Semoga mendapat limpahan pahala dari Allah SWT.

Selanjutnya kami sampaikan pula terima kasih kepada para orang tua murid angkatan 19 yang telah bersama-sama kami menjalin kerjasama dalam mendidik ananda. Jalinan kerjasama yang baik inilah yang lebih memudahkan sekolah kami dan para guru untuk melaksanakan program-program pembelajaran untuk anak-anak kita.

Dan yang kami hormati, terima kasih kepada seluruh pengurus yayasan Dian Didaktika, terutama kepada Pak Hen dan Ibu In, yang senantiasa mendampingi kami sehari-hari dalam membimbing ananda semua.Semoga senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan. Amin.

Berikut ini adalah pesan untuk anak-anakku semua yang dapat ibu sampaikan, semoga bermanfaat untuk kalian semua :
" Anak-anakku, Ayah dan Ibumu tidak membutuhkan anak yang hanya pintar, Ayah Ibumu lebih membutuhkan anak yang pintar mendo’akan Ayah ibunya, yang sering menjenguk Ayah ibunya, yang selalu ingat Ayah ibunya  dikala hidup maupun dikala mati. Ayah dan ibumu lebih tak butuh lagi anak yang pandai tapi sombong  kepada  ayah ibunya, sombong kepada guru-gurunya, sombong dengan temannya, apalagi sombong kepada Allah SWT. Dipanggil iAyah ibu tak menyahut, dipanggil Allah juga tak menyahut. Ingin sekolah yang tinggi, silahkan. Tapi jangan lupa mengkaji juga ayat-ayat Allah. Pentingkan hal itu. Ingin menggapai cita-cita  setinggi langit, silahkan. Tetapi sholat tetap nomor satu. Hormat kepada ayah dan ibu  itu juga yang utama. Dengan segala ketulusan, bagaimanapun kalian, Ayah dan ibu mu senantiasa berdo’a untuk kesuksesan kalian, Amin”.
Demikianlah, mohon maaf atas segala kekurangan dan terima kasih atas perhatiannya. Ibu ucapakan selamat dan sukses untuk seluruh siswa kelas 6 angkatan 19 SD Islam Dian Didaktika.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Referensi : Cuplikan ceramah Ustadz Yusuf Mansur.

3 hari sebelelum acara tersebut yaitu pada Senin-Selasa, 7-8 Juni 2010 siswa angkatan 19 bersama dengan panitia ( Ibu-ibu perwakilan kelas 6 A, B,C ) dan Bapak/Ibu Guru kelas 6 mengikuti acara Pelepas Lelah yang dilaksanakan sebagai kegiatan refressing setelah berbulan-bulan fokus pada kegiatan persiapan ujian akhir. Bertempat di Hotel Putri Gunung, Lembang-Bandung  dan rekreasi ke Tangkuban Perahu acara berlangsung sukses. Terima kasih kepada seluruh panitia dibawah komando Ibu Hj Elvi Herisman dan seluruh Bapak/Ibu guru kelas 6. Alhamdulillah.





 

Rabu, 09 Juni 2010

Khataman Al Qur'an

Sudah menjadi agenda rutin di SDI Dian Didaktika bagi siswa kelas 6 melaksanakan acara Khataman Al Qu'an. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jum'at pagi 4 Juni 2010 ini merupakan puncak dari pembelajaran Al Qur'an yang dimulai dari kelas 1. Dan dari kelas 4 target mengkhatamkan Al Qur'an dimulai.

Biasanya kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari. Pada tahun ini kita mencoba melaksanakan dipagi hari, ternyata orang tua murid yang hadir lebih banyak dibandingkan pelaksanaan pada sore hari, tidak seperti yang panitia khawatirkan. Demikian pula anak-anak, walaupun tegang tetapi tetap antusias. Pak Sur, Pak Muhsin, Pak Parman, Pak Riski, Pak Ridwan, Pak Kholis turut memeriahkan acara dengan aksi Marawisnya.

Acara yang diketuai oleh H. Abdullah Husain, S.Pd.I ini berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya. Walaupun demikian tetap akan kita evaluasi agar menjadi semakin baik lagi di tahun mendatang. Selamat!