Islamic Widget

Rabu, 01 Oktober 2014

DD Seminar parenting dengan Ibu Elly Risman Musa





DD-News-Sabtu 13 September 2014 bertempat di auditorium Dian Didaktika dilaksanakan kegiatan Seminar Parenting. Seminar bertajuk “Melawan Kejahatan Seksual” disampaikan nara sumber Ibu Elly Risman Musa, Psi. salah seorang ahli psikologi spesialis parenting di Indonesia. BP-3 SD Islam Dian Didaktika yang diketuai oleh Ibu Wenny Habib memprakarsai kegiatan seminar tersebut.  Ruang auditorium dipenuhi oleh sekitar 150 peserta. Sebagian besar adalah wali murid SD Islam Dian Didaktika. Kegiatan seminar dibuka oleh Ketua Yayasan Dian Didaktika Ibu Dra.  Murdiati Sulastomo. Hadir pula mengikuti kegiatan seminar para pengurus yayasan dan pimpinan unit SD dan SMA Islam Dian Didaktika.
Seminar dibuka dengan cuplikan-cuplikan berita, contoh-contoh nyata kasus-kasus yang berkaitan dengan tindakan amoral dan asusila yang dilakukan oleh anak-anak, ataupun dilakukan oleh orang dewasa kepada anak-anak sebagai korbannya. Siapa yang tidak tahu kasus JIS? Kasus siswa/siswi SMPN 4 Jakarta? Kasus perkosaan, ataupun suka sama suka yang bahkan kita tidak sangka pelakunya masih berusia SD, atau dilakukan oleh orang-orang dekat korban. Belum lagi kasus-kasus penyimpangan seksual, seperti lesbian, homoseksual, biseksual, transgender, dan pedofilia. Melakukan hubungan seksual beramai-ramai, atau ditonton teman-teman. Bahkan melakukannya dengan binatang! Sesekali Ibu Elly menitikkan air mata, atau bicara dengan emosi meluap dan dengan suara sedikit bergetar. Beliau (dan seharusnya kita semua juga merasakan itu) sangat gusar. Mengapa bangsa Indonesia khususnya orang tua banyak yang belum menyadari hal ini. Ya, kita memang bukannya tidak pernah mendengar tentang kasus-kasus tersebut. Tapi apa yang telah kita lakukan? Sebagian besar barangkali menjawab tidak ada. Tidak memikirkannya. Cuek. Apatis. Tidak peduli. Atau berfikir masa bodoh karena yang penting bukan anak saya. Yang penting saya mengajari anak saya yang baik-baik. Saya sudah menyekolahkannya di sekolah berbasis agama, yang lingkungannya baik. Jadi anak saya pasti baik-baik saja. Yakinkah kita? Padahal anak kita bermain dengan anak tetangga, dengan sepupu, bergaul dengan banyak teman di sekolahnya, ditempat les, di mal dll. Anak-anak kita masih banyak yang suka nonton TV, main games, internetan, tergabung diberbagai media sosial, memakai HP yang sangat mudah terkoneksi dengan internet, kalaupun tak punya ia masih bisa meminjam kepada temannya. 




Sekarang ini anak-anak kita berada di era dimana sedemikian mudahnya akses terhadap kekerasan, pornografi, dan seks lewat berbagai media. Generasi anak kita terpapar pornografi. Sementara dampak pornografi sedemikian dahsyat. Dampak pornografi membuat anak dan remaja Indonesia memiliki perpustakaan porno yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja, pornografi merusak otak, pornografi merangsang tindakan asusila.
Apa yang harus dilakukan orang tua dan guru? Ibu Eli sangat mewanti-wanti tentang perhatian kita kepada anak. Menggunakan bahasa Melayu beliau menyampaikan perumpamaan yang menarik yaitu jangan sampai anak kita seperti beribu ada, beribu tiada. berayah ada, berayah tiada. Kewajiban orang tua dan guru dalam mengemban amanah Allah adalah:


  • Meyakini bahwa agama dan budaya merupakan tameng terbaik dampak pornografi dan kerusakan otak.
  •  Ajarkan agama (sebenarnya merupakan tanggung jawab utama orang tua) tentang: mengenal Allah, mencintai Rasulullah SAW dan mencontoh akhlaknya, mempelajari Al QurĂ¡n dan mempraktekkannya, persiapan memasuki usia pubertasnya (fiqih thoharoh dan bersuci).
  • Membuat anak memahami bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda dengan segala konsekwensinya.
  • Menghangatkan hubungan dengan anak.
  • Galang kerjasama dengan pasangan, membangun pengasuhan yang utuh ‘dual parenting’ dengan melibatkan ayah secara aktif.
  • Kerjasama dengan guru sekolah, pengasuh anak, lingkungan.
  • Genapkan ikhtiar dengan do’a.

           Ibu Elly juga sharing bersama kami mengenalkan underwear rule kepada anak dengan cara role play. Ibu Elly mengenalkan ada 3 sentuhan yang bisa kita ajarkan kepada anak untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual:

  • Sentuhan baik : dari atas bahu hingga kepala, dari lutut hingga kaki. sentuhan ini maksudnya boleh disentuh siapa saja.
  • Sentuhan membingungkan: sentuhan dari bahu hingga ke atas lutut.
  • Sentuhan tidak baik atau tidak boleh disentuh oleh siapapun kecuali ibu dan dokter, yaitu sentuhan untuk tubuh yang ditutupi pakaian renang.


Seminar yang menarik dan sangat menggugah kesadaran kita ini berakhir pukul 13.00. Menutup pemaparannya Ibu Elly menyampaikan 3 hal penting yang harus menjadi perhatian para orang tua maupun guru pada saat menjelaskan masalah pornografi ataupun pendidikan seks yaitu usia anak, tingkat kecerdasan, dan tipe kepribadian anak.

y


Akhirnya kita semua berharap semoga kita dapat menjadi orang tua dan guru yang mampu merawat, menjaga, dan membimbing anak-anak kita menjadi anak yang sholeh dan sholehah serta tangguh menghadapi zamannya. Amiin.

Selasa, 09 September 2014

Pelatihan Kurtilas :Tetap Semangat dan Mau Terus Belajar



“ TETAP SEMANGAT DAN MAU TERUS BELAJAR ”

DD-News- Kurikulum 2013 dan implementasinya masih terus menjadi bahan diskusi. Wujud kepedulian berbagai elemen bangsa mengingat betapa pentingnya masalah pendidikan bagi kemajuan suatu bangsa. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr.Ir. KH. Muhammad Nuh, DEA. dalam sebuah wawancara  dengan media di ruang kerja Mendikbud, Gedung A Komplek Kemendikbud Senayan Jakarta menyatakan bahwa Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi yang akan dimiliki oleh siswa dirancang untuk dicapai melalui proses pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk tugas (project based learning), dan penyelesaian masalah (problem solving based learning) yang mencakup proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan (sciencetific approach). Pencapaian kompetensi terpadu bagi siswa menuntut pendekatan pembelajaran yang tepat. “Banyak orang bertanya mengapa kurikulum harus diubah-ubah, seperti kurang kerjaan atau kebanyakan uang. Belum lagi pasti ada pro kontra, ganti menteri ganti kurikulum. Ini sudah dipertimbangkan. Harus kita lakukan perubahan meski dengan resiko tidak populer. ” jelas Mendikbud. Mengurus soal pendidikan itu memang bukan soal orang senang atau tidak senang, padahal semua ada nalar dan rasionalitasnya. Mendikbud melanjutkan paparannya : “ Zaman sudah berubah, yang dibutuhkan adalah kreativitas. Kita butuh modal pengetahuan, tetapi modal pengetahuan saja tidak cukup, harus ada unsur produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Ada beberapa riset yang menunjukkan bahwa kreatifitas bisa dibentuk melalui proses pendidikan. Salah satunya adalah hasil penelitian di Harvard University tahun 2011. Sekarang sudah banyak keluhan anak-anak kita tidak kreatif. Kita hanya mengejar hafalan. Bahan pelajaran sedemikian banyak, anak dijejali terus. Hal ini perlu diperbaiki. Bukan berarti yang lama itu salah semua, tetapi yang lama itu benar pada zamannya. Kurikulum baru memang juga tidak ada garansinya bahwa selama 30 tahun tak akan diubah lagi. Dan tidak ada memang di dunia ini, kurikulum dipertahankan sampai 20-30 tahun. 



Pelatihan guru untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 terus bergulir. Pelatihan Kurikulum 2013 untuk guru SD se Kota Depok tahap yang ke 2 dilaksanakan pada 25-29 Agustus 2014 di P4TK Penjas & BK , Parung-Bogor. Guru SD Islam Dian Didaktika sebanyak 10 orang berkesempatan mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. Kepala Seksi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Depok Bapak Ajid, M.M.Pd. dalam kesempatan terpisah menyampaikan kesannya tentang Bapak/Ibu guru dari Dian Didaktika : “ Sepertinya teman-teman sangat antusias, semuanya serius tidak ada yang menyia-nyiakan kesempatan baik itu. ” 



 SDI Dian Didaktika mulai melaksanakan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013-2014 lalu di kelas 1. Sekolah dengan dukungan dari yayasan menyelenggarakan serangkaian pelatihan kurtilas untuk guru-guru secara mandiri. “ Dengan kembali mengikuti pelatihan kurtilas yang diselenggarakan oleh Disdik Kota Depok kita dapat melihat potret pelaksanaan kurtilas di kota Depok. Alhamdulillah kita sudah lebih dulu melaksanakannya dengan baik. Kami sangat bersyukur dapat mengikuti pelatihan dengan berbekal pemahaman tentang kurtilas yang diperoleh dari pelatihan di sekolah oleh konsultan yang difasilitasi pimpinan dan yayasan. Jadi lebih paham bagaimana pelaksanaan dilapangan ” demikian ungkap Lutfi Rochman, S.Pd guru Penjaskes yang juga berkesempatan mengikuti pelatihan di Parung. Lainnya lagi yaitu Eny Sri Rahayu, S.Pd yang mengikuti pelatihan tersebut mewakili kelas 2 menyatakan “ Pelatihan implementasi kurikulum 2013 sangat berguna bagi kami, karena banyak hal baru yang kita pelajari walaupun sebagian materi sudah kami dapatkan dari pelatihan mandiri di sekolah. Namun dengan adanya pelatihan ini kita bisa saling share dengan sekolah lain. Alhamdulillah teman-teman bisa menjadi trigger bagi peserta dari sekolah lainnya.”
Memelihara semangat dan tetap terus mau belajar adalah sikap yang wajib dimiliki oleh guru. Dari kegiatan pelatihan kurtilas tahap 2 yang belum lama usai beragam sharing terjadi, menerima dan memberi. Tidak sungkan berbagi dan menerima, pada akhirnya menjadi sumber inspirasi dan manfaat sebanyak-banyaknya untuk diri sendiri dan orang lain. Kurikulum 2013 untuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik. Semoga. (Mon.8/9/14)

Rabu, 26 Maret 2014

workshop kur 13 UPT Cinere - SD Islam Dian Didaktika



“Workshop Kurikulum 2013 untuk Pendidikan Kecamatan Cinere yang Lebih Baik”



           Workshop Kurikulum 2013 di lingkungan UPT Pendidikan TK/SD Kecamatan Cinere berlangsung dengan sukses. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu-Minggu, 8-9 Maret 2014 di SDI Dian Didaktika. Tujuan kegiatan untuk membantu persiapan sekolah dan para guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dapat tercapai. Berdasarkan persepsi hasil angket dan kesan pesan peserta workshop tergambar ketercapaian tujuan dari kegiatan yaitu para peserta dapat memahami paradigma baru pendidikan, memahami substansi kurikulum 2013, memahami 3 trigger kurikulum 2013 (pendekatan saintifik, pembelajaran tematik terpadu dan  penilaian otentik), dapat membuat perangkat pembelajaran dan mensimulasikan pembelajaran tematik terpadu, serta dapat mensimulasi sistem penilaian pembelajaran sesuai kurikulum 2013. *)

Workshop yang didukung oleh Penerbit Erlangga berlangsung di SDI Dian Didaktika dibuka oleh Kepala Seksi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Depok Bapak Ajid, M.M.Pd. Hadir pula untuk menyambut dan memotivasi para peserta workshop Ketua Yayasan Dian Didaktika Dra. Hj. Nunuk Sulastomo dan Ketua Bidang Pendidikan Drs. H. Hendroko, M.Sc. Peserta berjumlah 75 orang, terdiri dari guru dan kepala sekolah. Sekolah yang mengikuti kegiatan workshop yaitu SDN Cinere 1, SDN Cinere 2, SDN Cinere 3, SDN Gandul 1, SDN Gandul 2, SDN Pangkalan Jati 1, SDN Pangkalan Jati 2, SDIT Miftahul Ulum, SDI Ar Rahman, SDI Al Hidayah, SDI Ar Ridho As Salam, SDI Husnul Khotimal, SDI Plus As Sa’adatain, SD Cita Persada, SDI Dian Didaktika.


Pelaksanaan acara secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar sesuai run down acara yang telah disiapkan panitia. Bertindak sebagai nara sumber Bpk. Drs. Otib Satibi Hidayat, M.Pd dan tim guru SD Islam Dian Didaktika. Materi workshop yang ditargetkan dapat dituntaskan seluruhnya selama 2 hari. Meskipun materi yang disajikan cukup padat namun para peserta aktif dan antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan workshop. Kegiatan semakin kondusif dengan keterlibatan dan kehadiran seluruh unsur pimpinan UPT Pendidikan TK/SD Kecamatan Cinere. Kepala UPT yang baru Rusli Ishak, M.Pd dan staf sangat intens mengikuti seluruh rangkaian kegiatan workshop demikian pula 4 pengawas TK/SD di Kecamatan Cinere turut mendampingi peserta selama 2 hari, sangat berarti dalam menambah motivasi seluruh peserta.

Kesan dan pesan dari peserta workshop secara umum sangat baik, yaitu mulai dari kerapihan dan ketertiban jalannya acara, kualitas nara sumber, kelengkapan kit seminar, konsumsi, ruang kegiatan, hingga performa panitia. Para peserta  menginginkan kegiatan workshop berlangsung lebih lama lagi, dan ada pula peserta yang berharap diadakan kembali workshop lanjutan. Para peserta sangat merasakan manfaat yang banyak dari kegiatan workshop ini.
          

          Kita semua bersyukur kegiatan Workshop Kurikulum 2013 ini dapat terlaksana dengan sukses sehingga sangat bermanfaat membantu persiapan implementasi kurikulum 2013 secara bertahap dan berkelanjutan di lingkungan UPT Pendidikan TK/SD Kecamatan Cinere. Dan semoga kegiatan ini juga dapat memberi kontribusi yang berarti bagi kemajuan pendidikan di Kota Depok.

Senin, 20 Januari 2014

Raisa Andriana profil salah seorang alumni Sekolah Islam Dian Didaktika yang sukses.



“ Menjadi diri sendiri ”
oleh : Sumiati
DD-News-edisi Desember 2013.  Raisa Andriana (lahir di Jakarta, 6 Juni 1990; umur 23 tahun; lebih dikenal sebagai Raisa) adalah seorang penyanyi pendatang baru di blantika musik Indonesia. Ia mulai dikenal setelah membawakan lagu berjudul Serba Salah. Sebelum bernyanyi solo, Raisa merupakan vokalis band bentukan Kevin Aprilio bernama Andante. Namanya sudah mulai dikenal luas di tanah air, lagu-lagunya selalu menghiasi tangga lagu terpopuler di berbagai radio. 

 Album pertama Raisa yang diberi judul namanya sendiri diproduksi dan dirilis pada tahun 2011 oleh Solid Records dan Universal Music Indonesia. Produser album tersebut adalah 3 musisi muda dari band Indonesia, yaitu Asta Andoko (RAN), Ramadhan Handy (Soulvibe), dan Adrianto Ario Seto (Soulvibe), didukung oleh Nanda Oka dan Asta Andoko yang berlaku sebagai Executive Producer untuk Solid Records.
Meski pendatang baru, dengan kwalitas yang dimilkinya Raisa telah meraih prestasi membanggakan. Di ajang Anugerah Musik Indonesia tahun 2012 Raisa meraih prestasi sebagai penyanyi pendatang baru terbaik. Dan prestasi teranyar yang diperolehnya adalah most wanted female dalam ajang YAHOO OMG Awards 2013. Ia merasa mendapatkan apresiasi yang semakin luas atas perjalanan karirnya sebagai penyanyi. "Senang sekali, award ini luar biasa, most wanted female. Karena aku merasa di dunia ini susah untuk menjadi diri sendiri. Pasti ada ekspektasi orang yang membuat kita harus mengikuti stereotip yang ada. Dan kalau tidak diikuti, dibilang ‘ribet’ ," ucapnya usai menerima penghargaan tersebut di Casablanca, Jakarta.
Selama ini, ia berusaha menjadi dirinya sendiri dalam berkarya. Tidak mau mengikuti orang lain yang dianggap mempunyai  nilai jual dalam industri. Oleh sebab itu, penghargaan yang diraihnya merupakan bukti dirinya bisa mendapatkan tempat meskipun tidak mengikuti stereotip yang ada. "Dengan adanya penghargaan ini aku diapresiasi karena diriku sendiri. Dan, usaha aku menjadi diri sendiri diapresiasi oleh orang-orang karena ini voting. Jadi, buat aku tambah semangat berkarya," lanjutnya. Mendapat penghargaan dari pooling pembaca Yahoo membuat Raisa makin percaya diri dan merasa makin dihargai. ”Sebelumnya, kadang suka merasa kurang percaya diri. Merasa masih banyak yang kurang,” tambahnya.
Perjalanan karier Raisa masih terbilang muda.  Raisa harus terus menggali potensinya yang memang luar biasa. "Mau terus eksis pastinya, tapi bukan sekedar eksis dan tidak melakukan apa-apa. Pastinya harus terus menghasilkan karya yang berkualitas," tuturnya. 


Saat ditemui DDNews bulan Oktober lalu Raisa juga menyampaikan bahwa berkarir didunia hiburan tidaklah mudah agar tidak terbawa arus pergaulan yang negatif dan tetap bisa menjaga prilaku. DDNews bangga ternyata Raisa masih memilki komitmen untuk hal tersebut meskipun sudah menjadi artis terkenal. Di akhir perjumpaan dengan DDNews Raisa tak lupa memperkenalkan single terbarunya “Pemeran Utama”.  Dan ia berjanji suatu saat akan berkunjung ke DDNews, ke Sekolah Islam Dian Didaktika tempat dimana ia menimba ilmu mulai dari TK, SD hingga SMP. Berikut ini beberapa kesan tak terlupakan dari guru-guru Raisa saat ia bersekolah di Dian Didaktika :
Ibu Atiek (guru TK Raisa) menyampaikan “ Raisa atau panggilan kesayangannya Yaya, ketika di TK adalah anak yang cantik dan menggemaskan. Hidung mancung, mata bersinar dengan alis yang tegas dan pipi cubbynya membuatnya semakin ‘cute’, tapi kalau bibirnya sudah ‘maju’ itu menandakan kalau Yaya sedang marah atau kesal. Yaya termasuk anak yang sopan dan periang. Sejak TK sudah bersahabat dengan Nindi dan Annisa Hendrato. Bakat seninya sudah tampak dari TK, baik dalam mewarnai gambar, menari maupun menyanyi”.
“ Yaya nama kecil Raisa, saat di SD kelas 3 ananda termasuk siswa yang cerdas. Tulisan sambungnya juga bagus. Bakatnya dibidang menyanyi sudah terlihat. Suaranya yang merdu membuat Yaya terpilih memperkuat tim Paduan Suara SDI Dian Didaktika. Seringkali Yaya harus meninggalkan kelas untuk latihan, tetapi Yaya tetap bisa mengejar ketertinggalannya dalam pelajaran. Selesai latihanpun Yaya masih saja ingin terus bernyanyi. Dalam bergaul Yaya termasuk anak yang ‘supel’, namun Yaya paling tidak suka kalau diganggu oleh temannya yang laki-laki. Yaya akan marah, nahh kalau sudah seperti itu cantiknya jadi berkurang ….”, demikian ungkap Ibu Ayi guru Raisa dikelas 3 SD .
Ibu Praba yang merupakan guru Matematika Raisa menyatakan “ Raisa semasa di SMP merupakan siswa dengan kemampuan di atas rata-rata. Dalam belajar menunjukkan disiplin dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dan juga dengan ceria”.
“Waktu SMP Yaya atau Raisa semakin menunjukkan bakat menyanyi yang luar biasa, sampai-sampai agak kewalahan suatu saat dia meminta diiringi lagu yang menurut saya tingkat kesulitannya cukup tinggi untuk ukuran siswa SMP. Tetapi dia dapat menyanyikannya dengan sangat baik, dan luar biasanya dia sudah menyanyi seperti gaya menyanyi Raisa yang sekarang “ tutur Pak Suhud yang menjadi guru Seni Musik Raisa.
Setiap orang pasti memilki keinginan untuk berhasil dan meraih prestasi. Karakter dan Budi Pekerti yang dimiliki oleh seseorang merupakan kunci dari keberhasilan jangka panjang. Seiring berjalannya waktu Raisa telah menjadi contoh dan bukti untuk hal itu.
  Life is about being yourself
Some one only you can be
Some one only you can understand
Some one that is unlike everyone else
Some one that doesn’t copy others to look the same
Some one who is extremely unique
Because you are you
Be originaly, be creative, be yourself ”