“
TETAP SEMANGAT DAN MAU TERUS BELAJAR ”
DD-News- Kurikulum
2013 dan implementasinya masih terus menjadi bahan diskusi. Wujud kepedulian
berbagai elemen bangsa mengingat betapa pentingnya masalah pendidikan bagi
kemajuan suatu bangsa. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr.Ir. KH.
Muhammad Nuh, DEA. dalam sebuah wawancara dengan media di ruang kerja
Mendikbud, Gedung A Komplek Kemendikbud Senayan Jakarta menyatakan bahwa
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Di dalamnya dirumuskan
secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi yang akan dimiliki oleh siswa dirancang
untuk dicapai melalui proses pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) melalui
kegiatan-kegiatan berbentuk tugas (project
based learning), dan penyelesaian masalah (problem solving based learning) yang mencakup proses mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan (sciencetific approach). Pencapaian
kompetensi terpadu bagi siswa menuntut pendekatan pembelajaran yang tepat.
“Banyak orang bertanya mengapa kurikulum harus diubah-ubah, seperti kurang
kerjaan atau kebanyakan uang. Belum lagi pasti ada pro kontra, ganti menteri
ganti kurikulum. Ini sudah dipertimbangkan. Harus kita lakukan perubahan meski
dengan resiko tidak populer. ” jelas Mendikbud. Mengurus soal pendidikan itu
memang bukan soal orang senang atau tidak senang, padahal semua ada nalar dan
rasionalitasnya. Mendikbud melanjutkan paparannya : “ Zaman sudah berubah, yang
dibutuhkan adalah kreativitas. Kita butuh modal pengetahuan, tetapi modal
pengetahuan saja tidak cukup, harus ada unsur produktif, kreatif, inovatif dan
afektif. Ada beberapa riset yang menunjukkan bahwa kreatifitas bisa dibentuk
melalui proses pendidikan. Salah satunya adalah hasil penelitian di Harvard
University tahun 2011. Sekarang sudah banyak keluhan anak-anak kita tidak
kreatif. Kita hanya mengejar hafalan. Bahan pelajaran sedemikian banyak, anak
dijejali terus. Hal ini perlu diperbaiki. Bukan berarti yang lama itu salah
semua, tetapi yang lama itu benar pada zamannya. Kurikulum baru memang juga
tidak ada garansinya bahwa selama 30 tahun tak akan diubah lagi. Dan tidak ada
memang di dunia ini, kurikulum dipertahankan sampai 20-30 tahun. ”
Pelatihan
guru untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 terus bergulir. Pelatihan
Kurikulum 2013 untuk guru SD se Kota Depok tahap yang ke 2 dilaksanakan pada
25-29 Agustus 2014 di P4TK Penjas & BK , Parung-Bogor. Guru SD Islam Dian
Didaktika sebanyak 10 orang berkesempatan mengikuti kegiatan pelatihan
tersebut. Kepala Seksi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Depok Bapak Ajid,
M.M.Pd. dalam kesempatan terpisah menyampaikan kesannya tentang Bapak/Ibu guru
dari Dian Didaktika : “ Sepertinya teman-teman sangat antusias, semuanya serius
tidak ada yang menyia-nyiakan kesempatan baik itu. ”
SDI Dian Didaktika mulai melaksanakan
Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013-2014 lalu di kelas 1. Sekolah dengan
dukungan dari yayasan menyelenggarakan serangkaian pelatihan kurtilas untuk guru-guru secara mandiri.
“ Dengan kembali mengikuti pelatihan
kurtilas yang diselenggarakan oleh Disdik Kota Depok kita dapat melihat
potret pelaksanaan kurtilas di kota
Depok. Alhamdulillah kita sudah lebih dulu melaksanakannya dengan baik. Kami
sangat bersyukur dapat mengikuti pelatihan dengan berbekal pemahaman tentang kurtilas yang diperoleh dari pelatihan
di sekolah oleh konsultan yang difasilitasi pimpinan dan yayasan. Jadi lebih
paham bagaimana pelaksanaan dilapangan ” demikian ungkap Lutfi Rochman, S.Pd
guru Penjaskes yang juga berkesempatan mengikuti pelatihan di Parung. Lainnya
lagi yaitu Eny Sri Rahayu, S.Pd yang mengikuti pelatihan tersebut mewakili
kelas 2 menyatakan “ Pelatihan implementasi kurikulum 2013 sangat berguna bagi
kami, karena banyak hal baru yang kita pelajari walaupun sebagian materi sudah
kami dapatkan dari pelatihan mandiri di sekolah. Namun dengan adanya pelatihan
ini kita bisa saling share dengan
sekolah lain. Alhamdulillah teman-teman bisa menjadi trigger bagi peserta dari sekolah lainnya.”
Memelihara
semangat dan tetap terus mau belajar adalah sikap yang wajib dimiliki oleh
guru. Dari kegiatan pelatihan kurtilas
tahap 2 yang belum lama usai beragam sharing
terjadi, menerima dan memberi. Tidak sungkan berbagi dan menerima, pada
akhirnya menjadi sumber inspirasi dan manfaat sebanyak-banyaknya untuk diri
sendiri dan orang lain. Kurikulum 2013 untuk masa depan pendidikan Indonesia
yang lebih baik. Semoga. (Mon.8/9/14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar